KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Makalah
yang berjudul “Sistem Modulasi”.
Makalah ini disusun untuk melengkapi persyaratan dalam
menyelesaikan tugas Mata Kuliah Jaringan Telekomunikasi pada pendidikan program
S1 Universitas Muhammadiyah Makassar.
Dalam Penulisan makalah
ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki kami, untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah
ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak
yang membantu dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, khususnya kepada teman, sahabat, dan semua pihak yang tidak
dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan
makalah ini.
Penulis
Kelompok
II
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Inovasi di dalam teknologi telekomunikasi berkembang dengan cepat dan
selaras dengan perkembangan karakteristik masyarakat modern yang memiliki
mobilitas tinggi, mencari layanan yang fleksibel, serba mudah dan memuaskan dan
mengejar efisiensi di segala aspek.Seiring dengan pesatnya perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, menyebabkan sektor–sektor industri semakin
banyak yang menggunakan fasilitas atau peralatan dengan teknologi yang canggih
guna mendapatkan hasil yang optimal dan efisien.
Aktifitas kehidupan sehari-hari banyak tergantung dari penggunaan
informasi. Bentuk-bentuk informasi adalah beraneka ragam, antara lain dalam
bentuk bahasa lisan, tertulis atau data tertulis/gambar. Informasi bisa
diolah,disimpan dan disalurkan. Teknologi-teknologi baru telah dikembangkan
untuk melakukan hal-hal tersebut. Salah satu sarana yang paling penting dalam
penyaluran informasi adalah dengan mengkonversikan informasi ke dalam bentuk
sinyal listrik dan mentransmisikannya dalam jangkauan jarak tertentu
menggunakan suatu media komunikasi.
B.
Rumusan Masalah
1.
Pengertian Modulasi
2.
Jenis-jenis Modulasi
3.
Keuntungan dan Kerugian
Modulasi
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan dari
penulisan tugas ini adalah untuk memahami sistem modulasi digital dan analog, beserta keuntungan dan kerugiannya.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Modulasi
Modulasi adalah proses perubahan
(varying) suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal mampu
membawa suatu informasi. Modulasi merupakan proses pencampuran dua sinyal
menjadi satu sinyal. Biasanya sinyal
yang dicampur adalah sinyal berfrekuensi tinggi dan sinyal berfrekuensi rendah.
Dengan memanfaatkan karakteristik masing-masing sinyal, maka modulasi dapat
digunakan untuk mentransmisikan sinyal informasi pada daerah yang luas atau
jauh. Sebagai contoh Sinyal informasi (suara, gambar, data), agar dapat dikirim
ke tempat lain, sinyal tersebut harus ditumpangkan pada sinyal lain. Dalam
konteks radio siaran, sinyal yang menumpang adalah sinyal suara, sedangkan yang
ditumpangi adalah sinyal radio yang disebut sinyal pembawa (carrier). Jenis dan
cara penumpangan sangat beragam. Yaitu untuk jenis penumpangan sinyal analog
akan berbeda dengan sinyal digital. Penumpangan sinyal suara juga akan berbeda
dengan penumpangan sinyal gambar, sinyal film, atau sinyal lain.
Tujuan dilakukannya proses modulasi
antara lain :
a. Untuk memudahkan proses radiasi
Pada
kanal komunikasi berupa udara, diperlukan antena untuk proses
pemancaran/radiasi dan penerimaan sinyal. Dimensi antena adalah berbanding
terbalik dengan frekuensi sinyal yang dipancarkan atau diterimanya.
b. Untuk memungkinkan
multiplexing
Jika sebuah media
transmisi dapat digunakan oleh beberapa kanal,maka modulasi dapat digunakan
untuk menempatkan masing-masing kanal pada wilayah spektrum frekuensi yang
berbeda. Contohnya : teknik fdm pada sistem telepon.
c.
Untuk mengatasi
keterbatasan peralatan
Pembuatan
peralatan pengolahan sinyal (signal processing devices) sepertifilter dan
amplifier memiliki tingkat kesulitan yang berbeda untuk spectrum frekuensi
tertentu. Untuk itu modulasi
dapat digunakan untuk menempatkan sinyal informasi ke wilayah spektrum
tertentu, dimana pembuatan peralatan pengolahan sinyalnya menjadi paling mudah.
d. Untuk memungkinkan pembagian frekuensi
Modulasi
memungkinkan beberapa stasiun radio dan televisi untuk melakukan siaran secara
bersamaan menggunakan frekuensi sinyal pembawa yang berbeda.Sehingga tidak akan
terjadi interferensi antar stasiun. Di sisi penerima, dengan adanya modulasi, maka dapat dilakukan pemilihan
terhadap stasiun siaran yang memang ingin di dengarkan/ditonton.contohnya:
siaran radio dan televisi.
e. Untuk mengurangi pengaruh
noise dan interferensi
Pengaruh
noise dan interferensi tidak dapat seluruhnya dihilangkan darisistem
komunikasi. Namun
dimungkinkan untuk menekan pengaruh gangguan tersebut denganmenggunakan teknik
modulasi tertentu. Sehingga
penggunaan teknik modulasi secara umum akan menyebabkanbandwidth transmisi yang
lebih besar dari bandwidth sinyal informasinya.
Sinyal informasi biasanya memiliki
spektrum yang rendah dan rentan untuk tergangu oleh noise. Sedangakan pada
transmisi dibutuhkan sinyal yang memiliki spektrum tinggi dan dibutuhkan
modulasi untuk memindahkan posisi spektrum dari sinyal data, dari pita spektrum
yang rendah ke spektrum yang jauh lebih tinggi. Hal ini dilakukan pada
transmisi data tanpa kabel (dengan antena), dengan membesarnya data frekuensi
yang dikirim maka dimensi antenna yang digunakan akan mengecil.
2.
Jenis-Jenis
Modulasi
a. Modulasi
Analog
Modulasi
analog adalah
komunikasi yang mentransmisikan sinyal-sinyal analog yaitu time signal yang
berada pada nilai kontinu pada interval waktu yang terdefinisikan. Proses
modulasi merupakan respon atas informasi
sinyal analog.
Jenis-jenis modulasi analog :
·
Amplitude modulation (AM)
Amplitude modulation adalah peristiwa
modulasi terjadi dengan merubah-ubah amplitudo gelombang pembawa sesuai dengan
perubahan amplitudo gelombang informasi. Modulasi jenis ini adalah modulasi
yang paling mudah dan sederhana sederhana, tetapi mudah dipengaruhi oleh keadaan
transmisinya. Seperti : redaman oleh udara, noise, interfrensi dan bentuk-bentuk
gangguan lainnya. Gelombang pembawa (carrier wave) diubah amplitudonya sesuai
dengan signal informasi yang akan dikirimkan. Modulasi ini disebut juga linear
modulation, artinya bahwa pergeseran frekwensinya bersifat linier mengikuti
signal informasi yang akan ditransmisikan.
Di pemancar radio dengan teknik AM,
amplitudo gelombang carrier akan diubah seiring dengan perubahan sinyal informasi
(suara) yang dimasukkan. Frekuensi gelombang carrier-nya relatif tetap.
Kemudian, sinyal dilewatkan ke RF (Radio Frequency) Amplifier untuk dikuatkan
agar bisa dikirim ke jarak yang jauh. Setelah itu, dipancarkan melalui antena. Tentu
saja dalam perjalanannya mencapai penerima, gelombang akan mengalami redaman
(fading) oleh udara, mendapat interferensi dari frekuensi-frekuensi lain,
noise, atau bentuk-bentuk gangguan lainnya. Gangguan-gangguan itu umumnya
berupa variasi amplitudo sehingga mau tidak mau akan memengaruhi amplitudo gelombang
yang terkirim.
Akibatnya, informasi yang akan dikirim pun akan berubah, dan ujung-ujungnya mutu informasi yang diterima jelas berkurang, dan efek yang kita rasakan sangat nyata. Cara mengurangi kerugian yang diakibatkan oleh redaman, noise, dan interferensi cukup sulit. Pengurangan amplitudo gelombang (yang mempunyai amplitudo lebih kecil), akan berdampak pada pengurangan sinyal asli.
Akibatnya, informasi yang akan dikirim pun akan berubah, dan ujung-ujungnya mutu informasi yang diterima jelas berkurang, dan efek yang kita rasakan sangat nyata. Cara mengurangi kerugian yang diakibatkan oleh redaman, noise, dan interferensi cukup sulit. Pengurangan amplitudo gelombang (yang mempunyai amplitudo lebih kecil), akan berdampak pada pengurangan sinyal asli.
Gambar
gelombang AM
·
Frequency modulation (FM)
Frequency modulation adalah proses
modulasi yang terjadi dengan mengubah-ubah frekuensi gelombang pembawa sesuai
dengan perubahan frekuensi sinyal informasi. Di pemancar radio dengan teknik
modulasi FM, frekuensi gelombang carrier akan berubah seiring perubahan sinyal
suara atau informasi lainnya. Amplitudo gelombang carrier relatif tetap.
Setelah dilakukan penguatan daya sinyal (agar bisa dikirim jauh), gelombang
yang telah dimodulasi dipancarkan melalui antena. Seperti halnya gelombang
termodulasi AM, gelombang ini pun akan mengalami redaman oleh udara dan
mendapat interferensi dari frekuensi-frekuensi lain, noise, atau bentuk-bentuk
gangguan lainnya. Tetapi, karena gangguan itu umumnya berbentuk variasi
amplitudo, kecil kemungkinan dapat memengaruhi informasi yang menumpang dalam
frekuensi gelombang carrier.
Sehingga, mutu informasi yang diterima tetap baik. Dan, kualitas audio yang diterima juga lebih tinggi daripada kualitas audio yang dimodulasi dengan AM.
Sehingga, mutu informasi yang diterima tetap baik. Dan, kualitas audio yang diterima juga lebih tinggi daripada kualitas audio yang dimodulasi dengan AM.
Proses modulasi yang terjadi pada FM
adalah proses yang menghasilkan gelombang yang sudah dimodulasi dengan frekuensi
yang berubah-ubah sesuai dengan perubahan frekuensi gelombang informasi yang
dimodulasikan. Disaat kurva gelombang informasi sedang mengarahkan ke puncak,
frekuensi gelombang FM menjadi lebih rendah dari frekuensi gelombang AM. Oleh
sebab itu di katakan bahwa band frekuensi yang dipakai pada radio FM lebih
lebar di bandingkan dengan frekuensi yang dibutuhkan oleh sistem radio AM,
yaitu band frekuensi diatas HF. Akibat penggunaan band frekuensi yang lebar
ini, sistem FM memiliki beberapa kelebihan dibandingkan sistem AM. Kelebihan-kelebihan
tersebut antara lain :
-
Pengaruh derau selama hubungan lebih kecil.
-
Dengan
penggunaan daya elektron yang lebih kecil dapat diperoleh mutu hubungan yang
sama dengan sistem AM.
-
Perubahan level gelombang sinyal akibat fading tidak
akan terjadi,karena proses modulasi dilakukan dengan dasar perubahan frekuensi.
Berpijak pada kelebihan-kelebihan tersebut, maka
sistem FM banyak dipakai pada hubungan komuikasi radio, mobil, STJJ (Sambungan
Telepon Jarak Jauh), Handy talky pengiriman suara pada pemancar televisi dan
sistem gelombang mikro (mikrowave). Pada sistem FM amplitudo dan fasenya
tetap,sedangkan yang berubah-ubah adalah frekwensinya.
Gambar gelombang FM
·
Pulse Amplitude Modulation (PAM)
Modulasi ini menggunakan perbedaan
sudut (phase) dari sinyal analog untuk membedakan kedua keadaan sinyal digital.
Pada modulasi jenis ini, amplitudo dan frekuensi dari sinyal analog adalah
tetap, yang berubah adalah phase sinyal analognya.
Gambar gelombang PAM
Gambar gelombang PAM
b. Modulasi
Digital
Modulasi
digital ialah suatu
sinyal analog di modulasi berdsarkan aliran data digital. Modulasi digital
merupakan proses penumpangan sinyal digital (bit stream) ke dalam sinyal
carrier. Modulasi digital sebetulnya adalah proses mengubah-ubah karakteristik
dan sifat gelombang pembawa (carrier) sedemikian rupa sehingga bentuk hasilnya
(modulated carrier) memeiliki ciri-ciri dari bit-bit (0 atau 1) yang
dikandungnya. Teknik modulasi digital pada prinsipnya merupakan variant dari metode
modulasi analog.
Teknik Modulasi digital :
·
Amplitude Shift Keying (ASK)
Amplitude Shift Keying (ASK) atau pengiriman sinyal
berdasarkan pergeseran amplitude, merupakan suatu metoda modulasi dengan
mengubah-ubah amplitudo.
Bentuk sinyal termodulasi dalam hal ini dapat didekati dengan sebuah persamaan
matematik :
v (t) = Vc/2
[1 + mvm(t )]cos(2ωc )
dimana:
Vc= amplitudo
sinyal carrier v
m = sinyal
pemodulasi yang bernilai 1 atau 0
m = indek modulasi
ωc = 2pf
c = frekuensi
carrier dalam nilai radiant
·
Frequency Shift Keying (FSK)
Frequency-shift Keying (FSK), digunakan suatu jumlah
terbatas berdasarkan frekuensi. Merupakan bentuk modulasi frekuensi dimana
sinyal modulasinya mengubah frekuensi output di antara nilai sebelum
ditentukan.
Bentuk fase FSK
yang kontinus yang ada merupakan tidak ada kelanjutan fase pada sinyal
dimodulasi. Frequency shift
keying (FSK) merupakan sistem modulasi digital yang relatif sederhana, dengan
kinerja yang kurang begitu bagus dibandingkan system PSK atau QAM.
FSK biner adalah sebuah bentuk modulasi sudut dengan envelope konstan yang
mirip dengan FM konvensional, kecuali bahwa dalam modulasi FSK, sinyal
pemodulasi berupa aliran pulsa biner yang bervariasi diantara dua level
tegangan diskrit sehingga berbeda dengan bentuk perubahan yang kontinyu pada
gelombang analog. Bentuk dari modulated Carrier
FSK mirip dengan hasil modulasi FM. Secara konsep, modulasi FSK adalah modulasi
FM, hanya disini tidak ada bermacam-macam variasi /deviasi ataupun frekuensi,
yang ada hanya 2 kemungkinan saja, yaitu More atau Less (High atau Low, hMark
atau Space). Tentunya untuk deteksi (pengambilan kembali dari kandungan Carrier
atau proses demodulasinya) akan lebih mudah, kemungkinan kesalahan (error rate)
sangat minim/kecil. Umumnya tipe modulasi FSK
dipergunakan untuk komunikasi data dengan Bit Rate (kecepatan transmisi) yang
relative rendah, seperti untuk Telex dan Modem-Data dengan bit rate yang tidak
lebih dari 2400 bps (2.4 kbps).
·
Phase shift
Keying (PSK)
Phase Shift Keying (PSK) atau pengiriman sinyal
melalui pergeseran fasa. Metoda ini merupakan suatu bentukug modulasi fasa yang
memungkinkan fungsi pemodulasi fasa gelombang termodulasi di antara nilai-nilai
diskrit yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam proses modulasi ini fasa dari
frekuensi gelombang pembawa berubah-ubah sesuai denganperubahan status sinyal
informasi digital.Sudut fasa harus mempunyai acuan kepada pemancar dan
penerima. Akibatnya, sangat diperlukan stabilitas frekuensi pada pesawat
penerima. Guna memudahkan untuk memperoleh stabilitas pada
penerima, kadang-kadang dipakai suatu teknik yang koheren dengan PSK yang
berbeda-beda. Hubungan antara dua sudut fasa yang dikirim digunakan untuk
memelihara stabilitas. Dalam keadaan seperti ini , fasa yang ada dapat dideteksi
bila fasa sebelumnya telah diketahui. Hasil dari perbandingan ini dipakai
sebagai patokan (referensi).
Untuk transmisi dataata atau sinyal Digital dengan
kecepatan tinggi, lebih efisien dipilih sistem modulasi PSK. PSK digunakan suatu jumlah
terbatas berdasarkan fase.merupakan skema modulasi digital modulation yang
memberikan data dengan mengubah, atau memodulasi, fase sinyal referensi
(gelombang karier). Fase diubah mewakili sinyal data. Ada dua cara dasar
menggunakan fase sinyal :
-
Dengan melihat fase itu sendiri sebagai pengubah
informasi, dimanan demodulator harus memiliki sinyal referensi untuk
membandingkan perlawanan fase dari sinyal yang diterima.
-
Dengan melihat perubahan fase sebagai informasi
pengubah skema diferensial, beberapa
tidak membutuhkan karier referensi.
Perbedaan mendasar antara modulasi
analog dan digital terletak pada bentuk sinyal informasinya. Pada modulasi
analog, sinyal informasinya berbentuk analog dan sinyal pembawanya analog.
Sedangkan pada modulasi digital, sinyal informasinya berbentuk digital dan
sinyal pembawanya analog. Perbedaan utama antara modulasi digital dan modulasi
analog adalah bahwa pesan yang ditransmisikan untuk sistem modulasi digital
mewakili seperangkat simbol-simbol abstrak. (Misalnya 0 s dan l s untuk sistem
transmisi biner), sedangkan dalam sistem modulasi analog, sinyal pesan adalah
gelombang kontinyu. Untuk mengirim pesan digital, modulasi digital
mengalokasikan sepotong waktu yang disebut interval sinyal dan menghasilkan
fungsi kontinyu yang mewakili simbol.
3. Keuntungan
dan Kerugian Komunikasi Digital
a. Keuntungan
komunikasi digital :
·
Error hampir selalu dapat dikoreksi.
·
Mudah menampilkan manipulasi sinyal (seperti
encryption).
·
Range dinamis yang lebih besar (perbedaan nilai
terendah terhadap tertinggi dapat
dimungkinkan.
b. Kerugian
Komunikasi Digital :
·
Biasanya memerlukan bandwidth yang lebih besar.
·
Memerlukan sinkronisasi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Modulasi
adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga menjadikan
suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Modulasi merupakan proses
pencampuran dua sinyal menjadi satu sinyal. Biasanya sinyal yang dicampur
adalah sinyal berfrekuensi tinggi dan sinyal berfrekuensi rendah. Dengan
memanfaatkan karakteristik masing-masing sinyal, maka modulasi dapat digunakan
untuk mentransmisikan sinyal informasi pada daerah yang luas atau jauh. Sebagai
contoh Sinyal informasi (suara, gambar, data), agar dapat dikirim ke tempat
lain, sinyal tersebut harus ditumpangkan pada sinyal lain.
Modulasi memiliki dua macam
jenis, yaitu modulasi sinyal analog danmodulasi sinyal digital. Contoh modulasi sinyal analog
adalah Frequency Modulation (FM), Amplitude Modulation (AM) dan Pulse Amplitude Modulation (PAM). Sementara modulasi sinyal digital antara lain Amplitude Shift
Keying (ASK), Phase Shift Keying (PSK), dan Frequency Shift Keying (FSK).
DAFTAR PUSTAKA
“Sistem Telekomunikasi”.http://mechatron-labs.blogspot.com/(13
Januari 2009)
“TeknikModulasi”.http://telkompnl.blogspot.com/2012/02/teknik-modulasi.html
(15Februari2012)
Simamora,Yogi.”AnalogandDigitalModulation”.http://yogigruvi.blogspot.com/2012/12/and-digital-modulation-pengertian.html(28122012)