Tugas kelompok
REKAYASA TRAFIK
TEORI PROBABILITAS DAN STATISTIKA
O L E H
·
Hadijah 105 82 00580
10
·
Rustang 105 82 00554
10
·
Rahmat
Hidayah Sultan 105 82 00610 10
·
Ridwan 105 82 00613
10
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT atas rahmat-Nya maka dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“TEORI PROBABILITAS DAN STATISTIKA”. Penulisan makalah adalah merupakan salah
satu tugas dari Mata kuliah Rekayasa Trafik.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih
banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang dimiliki kami, untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan
ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan penulisan makalah ini, khususnya kepada teman, sahabat, dan semua pihak yang tidak
dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan
makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Sejauh ini
teori peluang yang kita bicarakan hanya sebatas pada suatu peristiwa tertentu
atau tentang kemungkinan terjadinya peristiwa dengan nilai peluang tertentu.
Padahal masih ada nilai-nilai peluang dari peristiwa lainnya yang bisa
ditentukan. Nilai-nilai peluang tambahan yang demikian bisa membentuk suatu
distribusi yang disebut sebagai distribusi peluang. Sebagai contoh, ketika
melempar sebuah dadu, kita bisa menghitung peluang dari seluruh peristiwa yang
mungkin yakni munculnya angka 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 yang masing-masing memiliki
peluang 1/6.
Semua
peristiwa tersebut berada dalam “ketidakpastian” atau Uncertainty. Dengan
demikian, probabilitas atau peluang merupakan “derajat kepastian” untuk
terjadinya suatu peristiwa yang diukur dengan angka pecahan antara nol sampai
dengan satu, dimana peristiwa tersebut terjadi secara acak atau random. Dengan
konsep probabilitas tersebut, maka akan dapat diusahakan untuk menarik
kesimpulan tentang karakteristik dari populasi dengan menggunakan data sampel.
Proses penarikan kesimpulan populasi atas dasar data sampel sering disebut
dengan “induktif”.
Peluang
banyak digunakan dibidang lain, selain bidang Matematika. Ahli fisika
menggunakan peluang untuk mempelajari macam-macam gas dan hukum panas dalam
teori atom. Ahli biologi mengaplikasi teknik peluang dalam ilmu genetika dan
teori seleksi alam. Dalam dunia bisnis teknik peluang digunakan untuk
pengembalian keputusan.
Peluang
merupakan teori dasar stastistika, suatu disiplin ilmu yang mempelajari
pengumpulan, pengaturan, perhitungan, penggambaran dan penganalisisan data,
serta penarikan kesimpulan yang valid berdasarkan penganalisisan yang dilakukan
dan pembuatan keputusan yang rasional.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Probabilitas dan Statistika
1. Statistika
Statistika
adalah ilmu
yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis,
menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu
yang berkenaan dengan data. Istilah 'statistika' (bahasa Inggris: statistics)
berbeda dengan 'statistik' (statistic). Statistika
merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau
hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Dari kumpulan data,
statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; ini
dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep dasar statistika
mengasumsikan teori probabilitas.
Statistika dibedakan berdasarkan
jenisnya menjadi dua yaitu :
·
Statistika deskriptif adalah
statistika yang berkaitan dengan metode atau cara medeskripsikan,
menggambarkan, menjabarkan atau menguraikan data. Statistika deskripsi mengacu
pada bagaimana menata, menyajikan dan menganalisis data, yang dapat dilakukan
misalnya dengan menentukan nilai rata-rata hitung, median, modus, standar
deviasi atau menggunakan cara lain yaitu dengan membuat tabel distribusi
frekuensi dan diagram atau grafik.
·
Statistika inferensia adalah
statistika yang berkaitan dengan cara penarikan kesimpulan berdasarkan data
yang diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakteristik dari suatu
populasi. Dengan demikian dalam statistika inferensia data yang diperoleh
dilakukan generalisasi dari hal yang bersifat kecil (khusus) menjadi hal yang
bersifat luas (umum).
2. Probabilitas
Probabilitas adalah harga angka
yang menunjukkan seberapa besar kemungkinan
suatu peristiwa
terjadi, di antara keseluruhan
peristiwa yang mungkin terjadi. Contoh : sebuah dadu untuk keluar mata ‘lima’
saat pelemparan dadu
tersebut satu kali adalah 1/6 (karena banyaknya permukaan
dadu adalah 6)
Rumus : P (E) = X/N
P: Probabilitas
E: Event (Kejadian)
X: Jumlah kejadian yang diinginkan
(peristiwa)
N: Keseluruhan
kejadian yang mungkin terjadi
B.
PENDEKATAN
PERHITUNGAN PROBABILITAS
Konsep-konsep probabilitas tidak hanya penting oleh
karena terapan-teranpannya yang langsung pada masalah-masalah bisnis akan
tetapi juga karena probabilitas adalah dasar dari sampel-sampel dan
inferences tentang populasi yang dapat dibuat dari suatu sampel. Pendekatan
perhitungan probabilitas ada tiga konsep untuk mendefinisikan probabilitas dan
menentukan nilai-nilai probabilitas, yaitu :
·
Pendekatan Klasik
Pendekatan
klasik didasarkan pada banyaknya kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi
pada suatu kejadian. “Jika ada a banyaknya kemungkinan yang dapat
terjadi pada kejadian A, dan b banyaknya kemungkinan tidak terjadi
pada kejadian A, serta
masing-masing kejadian mempunyai kesempatan yang sama dan saling asing”.
Probabilitas bahwa akan terjadi A
adalah P(A) = a / (a+b).
·
Pendekatan Frekuensi Relatif (Emperical Approach)
Nilai
probabilitas ditentukan atas dasar proporsi dari kemungkinan yang dapat terjadi
dalam suatu observasi atau percobaan. Tidak ada asumsi awal tentang kesamaan
kesempatan, karena penentuan nilai-nilai probabilitas didasarkan pada hasil
obserbasi dan pengumpulan data. Misalkan berdasarkan pengalaman pengambilan
data sebanyak N terdapat a kejadian yang bersifat A. Dengan demikian probabilitas akan
terjadi A untuk data adalah P(A) = A /N.
·
Pendekatan Subyektif (Personalistic Approach)
Pendekatan subyektif dalam penentuan
nilaiprobabilitas adalah tepat atau cocok apabila hanya ada satu kemungkinan
kejadian terjadi dalam satu kejadian. Dengan pendekatan ini, nilai probabilitas
dari suatu kejadian ditentukan berdasarkan tingkat kepercayaan yang bersifat
individual dengan berlandaskan pada semua petunjuk yang dimilikinya.
C.
DISTRIBUSI
PROBABILITAS
Kunci
aplikasi probabilitas dalam statistik adalah memperkirakan terjadinya
peluang/probabilitas yang dihubungkan dengan terjadinya peristiwa tersebut
dalam beberapa keadaan. Jika kita mengetahui keseluruhan probabilitas dari
kemungkinan outcome yang terjadi, seluruh probabilitas kejadian tersebut akan
membentuk suatu distribusi probabilitas.
1. Distribusi
Binomial (Bernaulli)
Distribusi Binomial atau distribusi Bernoulli (ditemukan oleh James
Bernoulli) adalah suatu distribusi teoritis yang menggunakan variabel random
diskrit yang terdiri dari dua kejadian yang berkomplemen, seperti sukses-gagal,
ya-tidak, baik-cacat, sakit-sehat dan lain-lain.
Ciri-ciri distribusi Binomial adalah sebagai berikut :
·
Setiap percobaan
hanya memiliki dua peristiwa, seperti ya-tidak, sukses-gagal.
·
Probabilitas suatu peristiwa adalah tetap,
tidak berubah untuk setiap percobaan.
·
Percobaannya
bersifat independen, artinya peristiwa dari suatu percobaan tidak mempengaruhi
atau dipengaruhi peristiwa dalam percobaan lainnya.
·
Jumlah atau
banyaknya percobaan yang merupakan komponen percobaan binomial harus tertentu.
Simbol
peristiwa Binomial →b (x,n,p)
Ket :
b = binomial
x = banyaknya sukses yang
diinginkan (bilangan random)
n = Jumlah trial
p = peluang sukses dalam satu
kali trial.
Dadu dilemparkan 5 kali,
diharapkan keluar mata 6 dua kali, maka kejadian ini dapat ditulis b(2,5,1/6) →
x=2, n=5, p=1/6.
Contoh Soal :
Probabilitas seorang bayi tidak
di imunisasi polio adalah 0,2 (p). Pada suatu hari di Puskesmas “X” ada 4 orang
bayi. Hitunglah peluang dari bayi tersebut 2 orang belum imunisasi polio. Jadi,
di dalam kejadian binomial ini dikatakan b (x=2, n=4, p=0,2) → b (2, 4, 0,2).
Jawab :
Katakanlah bayi
tersebut A,B,C,D. Dua orang tidak diimunisasi mungkin adalah A&B, A&C,
A&D, B&C, B&D, C&D.
Rumus untuk b (x,n,p) adalah:
P (x) = P(-
0,1536 = 0,154
2.
Distribusi
Poisson
Distibusi Poisson merupakan distribusi probabilitas
untuk variabel diskrit acak yang mempunyai nilai 0,1, 2, 3 dst. Distribusi
Poisson adalah distribusi nilai-nilai bagi suatu variabel random X (X diskrit),
yaitu banyaknya hasil percobaan yang terjadi dalam suatu interval waktu
tertentu atau disuatu daerah tertentu. Fungsi distribusi probabilitas diskrit
yang sangat penting dalam beberapa aplikasi praktis.
Poisson memperhatikan bahwa distribusi binomial sangat bermanfaat dan dapat menjelaskan dengan sangat memuaskan terhadap probabilitas Binomial b(X│n.p) untuk X= 1,2,3 …n. namun demikian, untuk suatu kejadian dimana n sangat besar (lebih besar dari 50) sedangkan probabilitas sukses (p) sangat kecil seperti 0,1 atau kurang, maka nilai binomialnya sangat sulit dicari. Suatu bentuk dari distribusi ini adalah rumus pendekatan peluang Poisson untuk peluang Binomial yang dapat digunakan untuk pendekatan probabilitas Binomial dalam situasi tertentu.
Poisson memperhatikan bahwa distribusi binomial sangat bermanfaat dan dapat menjelaskan dengan sangat memuaskan terhadap probabilitas Binomial b(X│n.p) untuk X= 1,2,3 …n. namun demikian, untuk suatu kejadian dimana n sangat besar (lebih besar dari 50) sedangkan probabilitas sukses (p) sangat kecil seperti 0,1 atau kurang, maka nilai binomialnya sangat sulit dicari. Suatu bentuk dari distribusi ini adalah rumus pendekatan peluang Poisson untuk peluang Binomial yang dapat digunakan untuk pendekatan probabilitas Binomial dalam situasi tertentu.
Contoh Distribusi Poisson :
1.
Disuatu
gerbang tol yang dilewati ribuan mobil dalam suatu hari akan terjadi kecelakaan
dari sekian banyak mobil yang lewat.
2.
Dikatakan
bahwa kejadian seseorang akan meninggal karena shock pada waktu disuntik dengan
vaksin meningitis 0,0005. Padahal, vaksinasi tersebut selalu diberikan kalau
seseorang ingin pergi haji.
Percobaan Poisson memiliki ciri-ciri berikut :
·
Hasil percobaan
pada suatu selang waktu dan tempat tidak tergantung dari hasil percobaan di selang
waktu dan tempat yang lain terpisah.
·
Peluang
terjadinya suatu hasil percobaan sebanding dengan panjang selang waktu dan luas
tempat percobaan terjadi. Hal ini berlaku hanya untuk selang waktu yang singkat
dan luas daerah yang sempit.
·
Peluang bahwa
lebih dari satu hasil percobaan akan terjadi pada satu selang waktu dan luasan
tempat yang sama diabaikan.
Distribusi poisson banyak digunakan dalam hal:
·
Menghitung
Probabilitas terjadinya peristiwa menurut satuan waktu, ruang atau isi, luas,
panjang tertentu, saeperti menghitung probabilitas dari:
Kemungkinan kesalahan pemasukan data atau kemungkinan cek ditolak oleh bank. Jumlah pelanggan yang harus antri pada pelayanan rumah sakit, restaurant cepat saji atau antrian yang panjang bila ke ancol. Banyaknya bintang dalam suatu area acak di ruangangkasa atau banyaknya bakteri dalam 1 tetes atau 1 liter air. Jumlah salah cetak dalam suatu halaman ketik. Banyaknya penggunaan telepon per menit atau banyaknya mobil yang lewat selama 5 menit di suatu ruas jalan. Distribusi bakteri di permukaan beberapa rumput liar di ladang. Semua contoh ini merupakan beberapa hal yang menggambarkan tentang suatu distribusi Poisson.
Kemungkinan kesalahan pemasukan data atau kemungkinan cek ditolak oleh bank. Jumlah pelanggan yang harus antri pada pelayanan rumah sakit, restaurant cepat saji atau antrian yang panjang bila ke ancol. Banyaknya bintang dalam suatu area acak di ruangangkasa atau banyaknya bakteri dalam 1 tetes atau 1 liter air. Jumlah salah cetak dalam suatu halaman ketik. Banyaknya penggunaan telepon per menit atau banyaknya mobil yang lewat selama 5 menit di suatu ruas jalan. Distribusi bakteri di permukaan beberapa rumput liar di ladang. Semua contoh ini merupakan beberapa hal yang menggambarkan tentang suatu distribusi Poisson.
·
Menghitung
distribusi binomial apabila nilai n besar (n ≥ 30) dan p kecil (p<0,1).
Jika kita menghitung sejumlah benda acak dalam suatu
daerah tertentu T, maka proses penghitungan ini dilakukan sebagai berikut :
·
Jumlah rata-rata
benda di daerah S T adalah sebanding terhadap ukuran S, yaitu ECount(S)= λ S.
Di sini melambangkan ukuran S, yaitu panjang, luas, volume, dan lain lain.
Parameter λ > 0 menggambarkankan intensitas proses.
·
Menghitung di daerah
terpisah adalah bebas.
·
Kesempatan
untuk mengamati lebih dari satu benda di dalam suatu daerah kecil adalah sangat
kecil, yaitu P(Count(S)2) menjadi kecil ketika ukuran menjadi kecil.
Rumus Distribusi Poisson :
(x) → Nilai Rata-rata
e Konstanta = 2,71828
x = Variabel
random diskrit (1,2,3,...., x)
Contoh:
Diketahui
probabilitas untuk terjadi shock pada saat imunisasi dengan vaksinasi
meningitis adalah 0,0005. Kalau di suatu kota jumlah orang yang dilakukan
vaksinasi sebanyak 4000. Hitunglah peluang tepat tiga orang akan terjadi shock!
Penyelesaian:
μ = λ= n.p = 4000 x 0,0005 = 2
p(x=3)
3.
Distribusi
Normal
Distribusi Normal adalah
salah satu distribusi teoritis dari variable random kontinu. Distribusi Normal
sering disebut distribusi Gauss.
Rumus Distribusi Normal :
∫
(x) =
-≈
< x > ≈ = 0
-≈
< μ > ≈ Ï€= 3,14 e = 2,71828
Agar lebih praktis, telah ada tabel
kurva normal dimana tabel ini menunjukkan luas kurva normal dari suatu nilai yang
dibatasi nilai tertentu.
Ciri Khas
Distribusi Normal
·
Simetris
·
Seperti
lonceng
·
Titik
belok μ ±Ïƒ
·
Luas
di bawah kurva = probability = 1
Kurva Normal Umum
Untuk
dapat menentukan probabilitas di dalam kurva normal umum (untuk suatu sampel
yang cukup besar, terutama untuk gejala alam seperti berat badan dan tinggi
badan), nilai yang akan dicari ditransformasikan dulu ke nilai kurva normal
standar melalui transformasi Z (deviasi relatif).
Rumus:
Z =
Z =
-Kurva normal standar
→N (μ = 0, σ = 1)
-Kurva normal umum N (μ,σ)
D. HUKUM
PROBABILITAS
Asas perhitungan probabilitas dengan berbagai kondisi yang harus diperhatikan
1. Hukum
Pertambahan
Terdapat 2 kondisi yang harus
diperhatikan yaitu:
a) Mutually
Exclusive (saling meniadakan)
Rumus: P (A U B) = P (A atau B)= P (A) + P (B)
Contoh:
Probabilitas untuk keluar mata 2 atau mata 5 pada pelemparan
satu kali sebuah dadu adalah:
P(2 U 5) = P (2) + P (5) = 1/6 + 1/6
= 2/6
b)
Non Mutually
Exclusive (dapat terjadi bersama)
Peristiwa Non Mutually Exclusive
(Joint) adalah dua peristiwa atau lebih dapat terjadi bersamasama (tetapi
tidak selalu bersama).
Contoh penarikan kartu as dan berlian :
(A U B) =P(A) + P (B) – P(A ∩B)
Peristiwa terjadinya A dan B
merupakan gabungan antara
peristiwa A dan peristiwa B. Akan tetapi karena ada elemen
yang sama dalam peristiwa A dan B, gabungan
peristiwa A dan B perlu dikurangi peristiwa di mana A
dan B memiliki elemen yang sama. Dengan demikian,
probabilitas pada keadaan di mana terdapat elemen yang
sama antara peristiwa A dan B maka
probabilitas A atau B adalah probabilitas A ditambah
probabilitas B dan dikurangi probabilitas elemen yang
sama dalam peristiwa A dan B.
2. Hukum
Perkalian
Terdapat dua kondisi yang harus
diperhatikan apakah kedua
peristiwa tersebut saling bebas atau
bersyarat.
a) Peristiwa
Bebas (Independent)
Apakah kejadian atau ketidakjadian suatu peristiwa tidak mempengaruhi
peristiwa lain.
Contoh:
Sebuah coin dilambungkan 2 kali maka peluang keluarnya H pada lemparan
pertama dan pada lemparan kedua saling bebas.
P(A ∩B) = P (A dan B) = P(A) x P(B)
Peristiwa Bebas (Hukum Perkalian)
Contoh
1. Sebuah dadu dilambungkan
dua kali, peluang keluarnya mata 5 untuk
kedua kalinya adalah : P (5 ∩ 5) = 1/6 x 1/6 = 1/36
2. Sebuah dadu
dan koin dilambungkan bersama-sama, peluang
keluarnya hasil lambungan berupa sisi H pada koin dan
sisi 3 pada dadu adalah:
P (H) = ½, P
(3) = 1/6
P (H ∩ 3) =
½ x 1/6 = 1/12
b) Peristiwa
tidak bebas (Hukum Perkalian)
Peristiwa tidak bebas atau peristiwa bersyarat (Conditional
Probability) adalah dua peristiwa dikatakan bersyarat apabila kejadian atau
ketidakjadian suatu peristiwa akan berpengaruh terhadap
peristiwa lainnya.
Contoh:
Dua buah kartu ditarik dari set kartu bridge dan
tarikan kedua tanpa memasukkan kembali kartu pertama, maka probabilitas kartu
kedua sudah tergantung pada kartu pertama yang ditarik. Simbol untuk peristiwa
bersyarat adalah P (B│A) ->
probabilitas B pada kondisi A
P(A ∩B) = P (A) x P (B│A)
Contoh soal:
Dua kartu ditarik dari satu set kartu bridge, peluang
untuk yang tertarik keduanya kartu as adalah
sebagai berikut:
Peluang as I adalah 4/52 -> P (as I) = 4/52
Peluang as II dengan syarat as I sudah tertarik adalah
3/51
P (as II │as I) = 3/51
P (as I ∩ as II) = P (as I) x P (as II│ as I)
= 4/52 x 3/51 = 12/2652 =1/221
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Statistika
dapat dibedakan sebagai statistika teoritis dan statistika terapan. Statistika
teoritis merupakan pengetahuan yang mengkaji dasar-dasar teori statistika,
teori penarikan contoh, distribusi, penaksiran dan peluang. Statistika terapan
merupakan penggunaan statistika teoritis yang disesuaikan dengan bidang tempat
penerapannya. Teknik-teknik penarikan kesimpulan seperti cara mengambil
sebagian populasi sebagai contoh, cara menghitung rentangan kekeliruan dan
tingkat peluang, menghitung harga rata-rata.
Tanpa
menguasai statistika adalah tak mungkin untuk dapat menarik kesimpulan induktif
dengan sah. Statistika harus mendapat tempat yang sejajar dengan matematika
agar keseimbangan berpikir deduktif dan induktif yang merupakan ciri dari
berpikir ilmiah dapat dilakukan dengan baik. Statistika merupakan sarana
berpikir yang diperlukan untuk memproses pengetahuan secara ilmiah. Statistika
membantu untuk melakukan generalisasi dan menyimpulkan karakteristik suatu
kejadian secara lebih pasti dan bukan terjadi secara kebetulan.
Probabilitas
adalah harga angka
yang menunjukkan seberapa besar kemungkinan
suatu peristiwa
terjadi, di antara keseluruhan
peristiwa yang mungkin terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
http://nasmtk.blogspot.com/2013/08/makalah-statistik-distribusi-peluang_6612.html
http://berandakami.files.wordpress.com/2008/10/distribusi_probabilitas.pdf
http://tyarhashawol.blogspot.com/2012/12/probabilitas-dan-statistika_31.html
http://ssantoso.blogspot.com/2009/03/materi-ii-teori-probabilitas-1.html
http://www.com.dtu.dk/education/34340/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar